Jumat, 29 November 2013

Konflik Organisasi dan Penyelesaiannya (Konflik antar kelompok)

Konflik perlu dimaknai sebagai suatu jalan atau sarana menuju perubahan masyarakat. Keterbukaan dan keseriusan dalam mengurai akar permasalahan konflik dan komunikasi yang baik dan terbuka antarpihak yang berkepentingan merupakan cara penanganan konflik yang perlu dikedepankan. Adanya data dan informasi yang jujur dan dapat dipahami oleh semua pihak yang berkepentingan merupakan syarat bagi terjalinnya komunikasi di atas. Keragaman budaya yang ada bisa juga berarti keragaman nilai-nilai. Keragaman nilai bangsa kita seharusnya dipandang sebagai modal bangsa, bukan sebagai sumber konflik. Interaksi lintas budaya yang apresiatif dan komunikatif dapat melahirkan proses sintesa–sintesa budaya. Budaya yang universal yang lebih dapat menaungi komunitas yang lebih besar, ataupun berkembanganya suatu sistem nilai (budaya) tertentu sebagai akibat “sentuhan–sentuhan” dengan sistem nilai (budaya) tertentu, adalah sesuatu yang kita harapkan. 
Kenyataan sejarah manusia dipenuhi oleh fakta-fakta pertentangan kepentingan. Kematangan sebuah komunitas atau masyarakat sangat ditentukan oleh bagaimana elemen-elemen atau unsur-unsurnya di dalam mengelola kepentingan–kepentingan yang muncul. Perlu disadari bahwa konflik dapat menciptakan perubahan. Konflik merupakan salah satu cara bagaimana sebuah keluarga, komunitas, perusahaan, dan masyarakat berubah. Konflik juga dapat mengubah pemahaman kita akan sesama, mendorong kita untuk memobilisasi sumber daya dengan model yang baru. Konflik membawa kita kepada klarifikasi pilihan–pilihan dan kekuatan untuk mencari penyelesaiannya.

cara menyelesaikan konflik
1.Secara umum, untuk menyelesaikan konflik dikenal beberapa istilah, yakni:
2.Pencegahan konflik: pola ini bertujuan untuk mencegah timbulnya kekerasan dalam konflik.
3. Penyelesaian konflik: bertujuan untuk mengakhiri kekerasan melalui persetujuan perdamaian.
     Pengelolaan konflik: bertujuan membatasi atau menghindari kekerasan melalui          atau  mendorong                       perubahan pihak-pihak yang terlibat agar berperilaku positif.
4.Resolusi konflik: bertujuan menangani sebab-sebab konflik, dan berusaha membangun hubungan
               baru yang relatif dapat bertahan lama di antara kelompok-kelompok yang bermusuhan.
5. Transformasi konflik: yakni mengatasi sumber-sumber konflik sosial dan politik yang lebih luas,
                dengan mengalihkan kekuatan negatif dari sumber perbedaan kepada kekuatan positif.
sumber;

Tidak ada komentar:

Posting Komentar