Konflik perlu dimaknai sebagai suatu jalan atau
sarana menuju perubahan masyarakat. Keterbukaan dan keseriusan dalam mengurai
akar permasalahan konflik dan komunikasi yang baik dan terbuka antarpihak yang
berkepentingan merupakan cara penanganan konflik yang perlu dikedepankan.
Adanya data dan informasi yang jujur dan dapat dipahami oleh semua pihak yang
berkepentingan merupakan syarat bagi terjalinnya komunikasi di atas. Keragaman
budaya yang ada bisa juga berarti keragaman nilai-nilai. Keragaman nilai bangsa
kita seharusnya dipandang sebagai modal bangsa, bukan sebagai sumber konflik.
Interaksi lintas budaya yang apresiatif dan komunikatif dapat melahirkan proses
sintesa–sintesa budaya. Budaya yang universal yang lebih dapat menaungi
komunitas yang lebih besar, ataupun berkembanganya suatu sistem nilai (budaya)
tertentu sebagai akibat “sentuhan–sentuhan” dengan sistem nilai (budaya)
tertentu, adalah sesuatu yang kita harapkan.
Kenyataan sejarah manusia dipenuhi oleh fakta-fakta
pertentangan kepentingan. Kematangan sebuah komunitas atau masyarakat sangat
ditentukan oleh bagaimana elemen-elemen atau unsur-unsurnya di dalam mengelola
kepentingan–kepentingan yang muncul. Perlu disadari bahwa konflik dapat
menciptakan perubahan. Konflik merupakan salah satu cara bagaimana sebuah
keluarga, komunitas, perusahaan, dan masyarakat berubah. Konflik juga dapat
mengubah pemahaman kita akan sesama, mendorong kita untuk memobilisasi sumber
daya dengan model yang baru. Konflik membawa kita kepada klarifikasi
pilihan–pilihan dan kekuatan untuk mencari penyelesaiannya.
cara menyelesaikan
konflik
1.Secara umum, untuk
menyelesaikan konflik dikenal beberapa istilah, yakni:
2.Pencegahan konflik:
pola ini bertujuan untuk mencegah timbulnya kekerasan dalam konflik.
3. Penyelesaian
konflik: bertujuan untuk mengakhiri kekerasan melalui persetujuan perdamaian.
Pengelolaan konflik: bertujuan membatasi atau
menghindari kekerasan melalui atau
mendorong
perubahan pihak-pihak yang terlibat agar berperilaku
positif.
4.Resolusi konflik:
bertujuan menangani sebab-sebab konflik, dan berusaha membangun hubungan
baru yang relatif dapat bertahan lama di antara kelompok-kelompok yang bermusuhan.
baru yang relatif dapat bertahan lama di antara kelompok-kelompok yang bermusuhan.
5. Transformasi
konflik: yakni mengatasi sumber-sumber konflik sosial dan politik yang lebih
luas,
dengan mengalihkan kekuatan negatif dari sumber perbedaan kepada kekuatan positif.
dengan mengalihkan kekuatan negatif dari sumber perbedaan kepada kekuatan positif.
sumber;
Tidak ada komentar:
Posting Komentar